ONIC Esports 2025: Tim Landak Kuning yang Tak Terbendung di Panggung Esports Dunia!
Penulis: Tim Analis Marz | Tanggal: 24 Juni 2025
ONIC Esports bukan lagi sekadar legenda regional. Di tahun 2025, tim ini menunjukkan dominasi global lewat konsistensi, rotasi presisi, dan strategi pick yang selalu selangkah lebih maju.
Dari MPL ke Dunia: Evolusi ONIC Esports
ONIC Esports, dijuluki Landak Kuning, telah menjelma menjadi salah satu kekuatan paling disegani di dunia esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Setelah menjuarai MPL Indonesia berkali-kali, tahun 2025 menjadi titik puncak transformasi mereka ke panggung global.
Pada ajang M5 World Championship dan IESF World Esports Games, ONIC tak hanya sekadar lolos fase grup—mereka menyapu bersih upper bracket hingga final dengan gameplay yang disebut banyak analis sebagai “metode rotasi paling bersih di dunia”.
Line-up 2025: Kombinasi Chemistry & Skill Murni
Keberhasilan ONIC tidak lepas dari roster utama mereka yang stabil sejak 2023, dengan hanya sedikit perubahan untuk memperkuat depth tim. Inilah susunan inti ONIC tahun ini:
- Kairi – Jungler paling efisien dengan average objective participation di atas 80%.
- SamoHT – Roamer cerdas dengan instinct zoning dan cover lane tingkat tinggi.
- Butsss – Offlaner tahan banting yang menjadi tulang punggung ketika early game ditekan.
- CW – Gold Laner adaptif yang mampu switch tempo dari safe farm ke burst DPS secara fleksibel.
- Coach Yeb – Otak strategi dan pengatur meta pick ONIC yang dikenal lihai membaca patch baru.
Chemistry yang mereka bangun selama lebih dari 2 tahun menciptakan sinergi tak tergoyahkan. Bahkan ketika tertinggal net worth, ONIC sering membalikkan keadaan lewat timing teamfight dan objektif map yang luar biasa presisi.
Strategi Draft ONIC: Mematahkan Meta, Mengatur Tempo
ONIC dikenal sebagai tim yang bukan hanya mengikuti meta, tapi justru menciptakan meta. Dalam beberapa turnamen 2025, mereka berkali-kali mengejutkan publik dengan pick-pick out of the box yang justru berhasil total. Salah satu contohnya adalah:
- Pick Novaria sebagai mid poke zone saat lawan fokus ke mage scaling.
- Early Franco pick untuk counter hero burst seperti Joy dan Lancelot.
- Combo Faramis + Edith yang memperkuat sustain dalam clash panjang.
Coach Yeb memanfaatkan data statistik patch dan eksperimen scrim internal untuk merancang draft yang bukan hanya anti-meta, tapi juga menekan mental draft lawan. Akibatnya, ONIC sering membuat lawan kehabisan jawaban dalam fase kedua ban/pick.
Gaya Bermain: Tekanan Bertahap dan Objective Trading
Salah satu kekuatan terbesar ONIC terletak pada kesabaran dan kontrol objektif. Mereka jarang sekali bermain agresif tanpa alasan jelas. Gaya bermain ini sering disebut sebagai “slow tempo with explosive climax”.
Dalam early game, ONIC sering menyerahkan turtle atau turret demi mendapatkan gold lane advantage. Namun di mid game, mereka mulai perlahan memotong jalur rotasi lawan dan menciptakan perang kecil yang menguntungkan map control. Ketika ONIC menang clash di menit 10–12, snowballing berjalan sangat cepat.
Contohnya dalam laga melawan Blacklist di final MPLI 2025, ONIC hanya unggul 3 kill hingga menit ke-13. Tapi dalam 2 menit berikutnya, mereka mengamankan Lord, base turret, dan end game lewat strategi flank ganda dari Kairi dan CW.
Prestasi ONIC di Turnamen Internasional 2025
Tahun 2025 menjadi tonggak emas bagi ONIC Esports. Tidak hanya berjaya di MPL Indonesia, ONIC juga mencatatkan hasil impresif di panggung dunia. Berikut pencapaian internasional mereka sejauh ini:
- 🥇 Juara MPL Invitational (MPLI) 2025 – Menumbangkan 4 wakil negara berbeda termasuk Filipina, Malaysia, dan Myanmar.
- 🥈 Runner-up IESF World Esports Championship – Hanya kalah tipis dari Falcon dalam best of 7 dramatis.
- 🥇 Juara ESL Snapdragon Pro Series 2025 – Dominasi tanpa kehilangan satu game pun sejak penyisihan.
Kehadiran ONIC di luar negeri tidak hanya dihormati, tapi juga ditakuti. Banyak caster dan analis dari Eropa menyebut ONIC sebagai “tim dengan disiplin makro terbaik di dunia.” Bahkan komunitas MLBB internasional mulai menjadikan gaya ONIC sebagai blueprint latihan untuk tier-2 team.
Respon Komunitas dan Ekspektasi Masa Depan
Komunitas MLBB Indonesia menyambut kebangkitan ONIC 2025 dengan euforia tinggi. Banyak fans menyebut era ini sebagai “Second Golden Era” setelah EVOS 2019. Konten kreator seperti KB, Ranger Emas, hingga Zeys pun menyebut ONIC sebagai tim paling siap untuk membawa bendera Indonesia di M6.
Tak hanya itu, komunitas global juga mulai mengakui dominasi ONIC. Postingan highlight Kairi sering masuk trending YouTube Filipina dan Brazil, sementara analisis draft Coach Yeb dibahas di forum Reddit dan Twitter MLBB global.
Harapannya, ONIC bisa menjaga konsistensi dan menjadi perwakilan Indonesia yang bukan hanya ikut, tapi juara dunia di M6 mendatang.
Kesimpulan: ONIC Lebih dari Sekadar Tim, Mereka Adalah Sistem
Keberhasilan ONIC Esports di tahun 2025 bukan hasil dari satu dua faktor semata. Ini adalah buah dari pembentukan sistem organisasi esports modern: mulai dari manajemen tim, psikologi pemain, rotasi pelatih, hingga analitik data scrim yang presisi.
Mereka bukan sekadar tim yang menang karena draft atau mekanik, tapi karena semua bagian bergerak dalam satu ekosistem yang solid. Mulai dari rotasi map, disiplin lane, hingga pemanfaatan spike power tiap hero—semuanya dijalankan dengan perhitungan matang.
Bagaimana Peran Fans & Komunitas?
Sebagai penikmat esports, komunitas Indonesia memegang peran penting. Dukungan terhadap ONIC Esports bukan hanya hadir saat mereka menang, tapi juga ketika mereka berjuang keras di laga sulit. Komentar positif, edukatif, dan dukungan moral adalah bahan bakar yang menjaga mental pemain di panggung global.
Jika kamu ingin melihat ONIC Esports terus berjaya dan mengharumkan nama Indonesia di dunia, terus dukung mereka di media sosial, turnamen lokal, hingga ajang internasional.
Karena Landak Kuning bukan hanya milik ONIC, tapi milik kita semua.