Pertarungan Sengit! Final MPL 2025 Jadi yang Paling Epik Sepanjang Sejarah
Jakarta, Juli 2025 – Dunia esports Indonesia kembali memanas dengan gelaran final Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 15 yang digelar di Istora Senayan. Atmosfer penuh tensi, strategi memikat, dan drama lima game penuh menjadi bukti bahwa musim ini layak disebut yang paling epik sepanjang sejarah MPL Indonesia.
🏆 Dua Raksasa Bertemu di Panggung Akhir
Final mempertemukan dua tim besar yang selama musim ini mendominasi klasemen atas: EVOS Glory dan ONIC Esports. Keduanya bukan hanya membawa nama besar, tetapi juga sejarah rivalitas yang panjang di panggung MPL. Banyak pengamat menyebut laga ini sebagai “El Clasico”-nya Mobile Legends Indonesia.
Sejak awal musim, kedua tim menunjukkan performa stabil dengan komposisi pemain yang solid. EVOS mengandalkan duet maut jungler dan roamer muda, sementara ONIC tetap menakutkan dengan pola rotasi cepat serta mekanik individu yang tinggi dari Goldlaner mereka, yang dijuluki “Sniper dari Timur”.
📈 Statistik Menjelang Final
- EVOS Glory: 11 kemenangan, 3 kekalahan (Musim Reguler)
- ONIC Esports: 10 kemenangan, 4 kekalahan (Musim Reguler)
- Head-to-head 2025: EVOS 2 – 1 ONIC (termasuk playoff)
- Rata-rata durasi permainan: 18 menit 22 detik
- Top hero pick: Fredrinn, Claude, Yve
Menariknya, meskipun EVOS unggul secara statistik musim ini, ONIC justru lebih siap secara draft dan gameplay di babak playoff, terutama ketika menyingkirkan Bigetron Alpha dengan skor telak 3–0 di semifinal. Banyak analis percaya bahwa adaptasi mereka terhadap patch terbaru menjadi kunci utama dalam perjalanan ke Grand Final.
🎙️ Analis Bicara: Ekspektasi Tinggi dan Beban Besar
Menurut analis esports kenamaan Indonesia, Reyhan “Kuro” Pradana, laga ini bukan sekadar soal gelar juara. “Kita bicara soal warisan. EVOS dan ONIC adalah dua tim yang secara brand dan komunitas sudah punya bobot sejarah. Siapapun yang menang, akan menorehkan tonggak penting dalam perkembangan MPL,” ujar Kuro dalam sesi pre-match talk show.
Saat ditanya soal pemain kunci, Kuro menyebut jungler EVOS, Raizel, dan midlaner ONIC, Vinxx, sebagai dua sosok yang paling berpengaruh. “Siapa yang mampu mengatur tempo permainan, dia yang akan menang. Dan dua pemain ini punya kemampuan itu,” tambahnya.
🔥 Game 1: Awal Panas dari ONIC
Game pertama menjadi milik ONIC Esports yang tampil agresif sejak menit awal. Mereka berhasil memanfaatkan ketidakhadiran hero tank meta dari EVOS dengan memainkan kombinasi Ling – Lylia yang memberikan tekanan tinggi di semua lane. Rotasi cepat dan objektif yang konsisten membuat EVOS kehilangan arah, dan game pun ditutup oleh ONIC dalam 14 menit dengan skor kill 19–7.
“ONIC bermain dengan sangat disiplin di game pembuka. Mereka tahu kapan harus memaksakan teamfight dan kapan harus tarik mundur. Ini bukan cuma soal mekanik, tapi juga soal pengalaman,” — Kuro, Analis MPL ID.
⚔️ Game 2: EVOS Bangkit dengan Draft Mengejutkan
EVOS membalas di game kedua lewat draft tidak biasa, menggunakan Valentina jungle dan Khufra roamer. Meski awal game cukup seimbang, EVOS mulai mendominasi setelah mendapatkan kontrol penuh atas Turtle dan Lord pertama. Raizel tampil gemilang dengan KDA 7/1/12, dan game ditutup dalam 17 menit. Skor pun imbang 1–1.
Pilihan hero unik ini mendapat pujian dari komunitas karena memperlihatkan adaptasi cerdas dari EVOS terhadap strategi ONIC yang sebelumnya sangat agresif.
⚡ Game 3: Pertarungan Mental dan Makro
Game ketiga berlangsung sangat ketat. Kedua tim bermain hati-hati dengan tempo permainan yang lambat. Rotasi objektif, perebutan jungle, dan pertarungan Lord menjadi pusat perhatian. ONIC akhirnya menang tipis setelah teamfight epik di menit ke-23, di mana Vinxx dengan hero Yve berhasil melakukan zoning maksimal yang memisahkan formasi EVOS.
Ini jadi game terlama di seri ini, membuktikan bahwa kedua tim bermain dengan strategi penuh pertimbangan, bukan asal maju.
💥 Game 4: Snowball Keras dari EVOS
Tak ingin menyerah begitu saja, EVOS mengamuk di game keempat. Draft pick mereka kembali inovatif dengan Arlott EXP + Pharsa mid yang sangat efektif mengunci pergerakan lawan. ONIC sempat mencoba membalikkan keadaan, namun snowball EVOS terlalu cepat. Lord ketiga menjadi akhir dari segalanya.
Dengan skor kill 23–8, EVOS menutup game dengan dominasi penuh dan membuat skor kembali imbang 2–2.
🏁 Game 5: Final Epic Layaknya Film Hollywood
Game kelima adalah kulminasi dari seluruh emosi, strategi, dan ketegangan. Draft seimbang, permainan disiplin, dan eksekusi teamfight presisi ditampilkan oleh kedua tim. EVOS sempat unggul, namun comeback luar biasa dari ONIC di menit ke-20 lewat backdoor push menjadi penentu kemenangan.
Vinxx kembali jadi bintang dengan clutch ultimate di Lord Pit, memungkinkan Goldlaner ONIC melakukan push terakhir. Skor akhir 3–2 untuk ONIC, yang resmi jadi juara MPL Indonesia Season 15.

🧠 Strategi Draft: Antara Fleksibilitas dan Adaptasi Meta
Final MPL 2025 membuktikan bahwa fleksibilitas draft adalah kunci kemenangan. EVOS tampil berani dengan strategi eksperimental seperti Valentina jungle dan Pharsa support. Sementara ONIC tetap setia pada pendekatan disiplin: hero pool luas namun dengan eksekusi klasik yang presisi.
Salah satu keputusan paling menarik terjadi di game keempat saat EVOS mem-pick Arlott lebih awal. Keputusan ini memaksa ONIC untuk bermain reaktif sepanjang pertandingan, yang membuat EVOS bisa melakukan snowball cepat. Namun, ONIC membalas lewat strategi “double mage zoning” di game kelima yang menyulitkan entry teamfight dari lawan.
📊 Statistik Kunci dari 5 Game
- Hero paling sering digunakan: Yve (3x), Claude (3x), Fredrinn (2x)
- Player KDA terbaik: Raizel (EVOS) – 7/1/12 di Game 2
- Total durasi pertandingan: 95 menit 43 detik (rata-rata 19 menit)
- Most banned hero: Joy (4 kali), Novaria (3 kali)
🔍 Momentum Penentu: Clutch Lord & Split Push
Jika harus menunjuk satu momen paling krusial, maka backdoor push di Game 5 adalah jawabannya. Saat EVOS fokus pada Lord ketiga, Goldlaner ONIC secara diam-diam memanfaatkan minion wave yang tersisa di lane bawah. Dengan bantuan Vinxx yang mengulur waktu lewat zoning ultimate Yve, ONIC berhasil mengunci kemenangan dalam waktu nyaris 26 menit.
Analis menyebut hal ini sebagai “perfect distraction execution” — sebuah teknik di mana satu pemain menjadi umpan pengalih perhatian, sementara pemain lain fokus menyelesaikan objektif.
🎮 Meta Patch 1.8.55: Pengaruh Besar dalam Final
Final MPL kali ini juga menjadi studi kasus penting terkait patch terbaru 1.8.55 yang mengubah beberapa aspek gameplay seperti pengurangan efek slow dari item Ice Queen Wand serta buff terhadap hero-hero EXP lane.
ONIC memanfaatkan perubahan ini dengan sangat baik, terutama dalam rotasi makro dan distribusi farm. EVOS di sisi lain, lebih berfokus pada counter pick dan pick-off cepat yang cocok dengan patch lama. Namun sayangnya, mereka sedikit terlambat menyesuaikan tempo dengan patch baru, terutama dalam transisi mid-to-late game.
“Patch ini jelas menguntungkan tim dengan mental objektif dan rotasi cepat. Dan ONIC punya dua hal itu,” — Kuro, Analis Esports
👑 MVP Grand Final: Vinxx, Sang Arsitek Kemenangan
Predikat MVP Final MPL ID Season 15 diberikan kepada Vinxx, midlaner ONIC Esports. Performa konsisten sepanjang lima game, eksekusi ultimate presisi dengan Yve dan Faramis, serta kontribusi besar dalam zoning dan teamfight membuat namanya tak terbantahkan.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Vinxx mengungkapkan rasa terima kasih kepada tim dan fans. “Kemenangan ini hasil kerja tim, bukan satu orang. Tapi saya sangat senang bisa menutup musim ini dengan performa terbaik,” ujarnya.
🌍 Dampak Final Ini untuk Dunia Esports Indonesia
Final MPL 2025 menandai tonggak penting dalam sejarah kompetitif esports Indonesia. Dari sisi penonton, jumlah pemirsa livestream mencapai angka tertinggi sepanjang masa — lebih dari 2,4 juta viewer serentak di berbagai platform resmi.
Selain itu, partisipasi sponsor lokal dan global juga meningkat signifikan, termasuk dukungan dari brand non-endemik seperti minuman kesehatan, otomotif, dan bank digital. Ini memperkuat posisi MPL sebagai liga profesional paling matang di Asia Tenggara.
🗣️ Suara Komunitas & Media
Media esports lokal dan internasional ramai menyoroti momen dramatis di Grand Final. Komunitas Mobile Legends menyebut laga ini sebagai salah satu “best-of-5 tersengit yang pernah ada”. Bahkan hashtag #MPLID2025Final
sempat menjadi trending topik nasional selama lebih dari 9 jam di X (Twitter).
📅 Apa Selanjutnya?
ONIC akan melaju ke ajang internasional M-Series 2025 sebagai wakil Indonesia, bersama runner-up EVOS. Dengan performa yang telah ditunjukkan di Grand Final ini, ekspektasi terhadap Indonesia di kancah global meningkat drastis.
Bagi tim-tim lain di MPL ID, final ini menjadi pelajaran penting soal adaptasi patch, stabilitas mental, dan kualitas makro play yang tak bisa dianggap remeh.
🎯 Kesimpulan
Final MPL Indonesia 2025 bukan sekadar pertandingan, melainkan peristiwa besar yang mencerminkan kematangan esports sebagai ekosistem profesional. Kombinasi rivalitas, strategi tingkat tinggi, dan skill individu menjadikan momen ini layak diabadikan dalam sejarah esports tanah air.
Selamat untuk ONIC Esports, dan apresiasi setinggi-tingginya untuk EVOS Glory yang telah memberikan pertarungan luar biasa. Satu hal yang pasti: masa depan esports Indonesia semakin cerah.